PERPUSTAKAAN BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA | NPP 3578234A0000001

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Model-model Pendidikan Pesantren Salafiyah
Penanda Bagikan

Text

Model-model Pendidikan Pesantren Salafiyah

Abd. Muin M - Nama Orang;

Perkembangan pondok pesantren di Indonesia saat ini, disadari atau tidak
memang terdapat pondok pesantren yang mengalami pergeseran, yaitu pada
awal berdirinya adalah pondok pesantren salafiyah (tidak menyelenggarakan
pendidikan formal, seperti madrasah atau sekolah), tapi lambat-laun pesantren
tersebut jumlah santrinya mulai berkurang, karena tidak relevan dengan
kebutuhan kehidupan masyarakat, akhirnya pengasuh (kyainya) dengan alas an untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pesantren tersebut menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah atau sekolah). Pondok pesantren telah mengalami diversifikasi. Sebagian pondok pesantren
masih konsisten dengan tafaqquh fiddin dan sebagian lainnya mengembangkan pendidikan madrasah atau sekolah umum sebagai upaya adaptasi terhadap perubahan lingkungan masyarakat yang dihadapinya. Pondok pesentren yang berorientasi tafaqquh fiddin tetap mendasari penyelenggaraan pendidikan di pondok pesantren sebagai ruh atau jati diri pondok pesantren yang harus dipertahankan dan dilestarikan. Karena itu, mengintegrasikan pendidikan pesantren berbasis tafaqquh fiddin dengan misi pendidikan lainya seperti pendidikan sekolah dapat diterima dalam kerangka memberikan warna pendidikan umum tersebut dengan visi tafaqquh fiddin.
Sebaliknya, apabila pesantren dijadikan sekedar wadah bagi penyelenggaraan
pendidikan umum, maka lambat laum jiwa tafaqquh fiddin dalam pesantren akan hilang. Selanjutnya, apabila ruh tafaqquh fiddin pada pesantren telah hilang, maka ruh pendidikan keagamaan Islam juga akan menjadi sirna dari pondok pesantren dan pada gilirannya sistem pendidikan di pesantren akan dapat bercorak sekuler. Oleh karena itu, pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang murni berkarakter keindonesiaan dipandang mampu menjaga, memelihara dan mengawetkan (conservation) tafaqquh fiddin dan tradisi Islam yang telah dikembangkan ulama melalui pendidikan di pondok pesantren dalam rangka melahirkan ahli ilmu agama yang handal.


Ketersediaan
#
My Library (RAK 10 A2) U 297.77 abd m c1
2025582
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
U 297.77 abd m c1
Penerbit
Jakarta : Pustaka Cendekiamuda, 2017., 2017
Deskripsi Fisik
xxii, 316 hlm, 14,5 x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-74321-9-2
Klasifikasi
U 297.77 abd m c1
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Model model Pendidikan Pesantren
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA | NPP 3578234A0000001
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?